random talk Lebaran 2022

ada banyak kejadian di luar dugaan kami, hari ini. kita urai satu per satu yaaa, mudah-mudahan ini menjadi sarana untuk melepaskan emosi yang sedari tadi ku rasakan sendiri. bismillaah,

dimulai dari kejadian di tengah jalan menuju rumah yangti. mudik kali ini sengaja motoran karena biar nggak kena macet. baru jalan beberapa km, ketika mas bas selesai ngomongin soal petasan dan perbuatan dzolim terhadap lingkungan, perjalanan kami terhenti.

rupanya, di depan ada sekelompok remaja yang mau nyalain petasan di tengah jalan. astaghfirullaah, ini jalan umum lhoo. termasuk jalan yang cukup ramai, ini ditutup karena mau nyalain petasan. emosi dong kamii, bawa anak kecil panas-panas eee harus nungguin sesuatu yang nggak ada manfaatnya.

begitu diingatkan kalau ini jalan umum, tolong disudahi, kami mau lewat… eee dibalesnya “disulet lambene waeee” haduh. harusnya kami videoin tadi ya, laporin ke pihak yang berwenang, karena setau kami sudah diatur kalau tidak boleh menyalakan petasan, apalagi sampai mengganggu jalan umum seperti ini.

tapi karena ribet sama dua anak yang mulai rungsing karena kepanasan, ada bapak-bapak yang langsung nerobos… kami nggak berani karena bawa anak jadi tetep nunggu beberapa saat. semoga mas mas yang di sana tadi, yang aku udah nggak inget lagi wajahnya seperti apa, dimudahkan rezekinya, diberikan kesibukan yang lebih bermanfaat sehingga tidak lagi mengganggu orang lain dengan petasan di tengah jalan…

kami melanjutkan perjalanan menuju rumah yangti, anak-anak tidur di jalan. selama di sana yaa seperti tradisi lebaran biasanya, alhamdulillaah anak-anak bisa adaptasi dengan saudara-saudara yang belum pernah ketemu sebelumnya… karena ada kucing imut yang membantu meencairkan suasana, biidznillaah.

lanjut di kejadian kedua, ketika kami sudah sampai rumah. aku sedang menyiapkan minuman untuk anak-anak, baru ambil es buat khalid. tau-tau khalid bilang “ibuuk, kok tanganku berdarah yaa”

rupanya, ia tengah belajar mengiris jeruk nipis, mau buat minuman jeruk nipis katanya. sambil menangis tersedu-sedu, ku siram lukanya dengan bio premium, tapi aku syok karena kok darahnya netes terus yaa. aku peluk dia, sambil terus doain supaya lukanya lekas menutup.

alhamdulillaah anaknya nggak protes ketika dikompres bio premium, bahkan dibawa kemana-mana itu kapasnya. semoga kejadian ini bisa diambil pelajarannya sama khalid, jangan sampai dia trauma karena sebenernya udah sering juga dia ku percayai pegang pisau sendiri. dia pun bilang “padahal aku tadi sudah hati-hati lho buuk” yaah qaddarallaah, sudah takdirnya begitu nak.

kejadian terakhir dalam edisi ini, ketika malem-malem aku mau bersih-bersih area dapur, ada tamu tak terduga. aku itu udah bangun sejak jam 11 malem, tapi baru keluar kamar jam 1an. pas mau mulai bersih-bersih, aku lihat ekor ular yang lebih besar dari sebelumnya. kaget doong.

akhirnya aku bangunin mas bas, untuk memastikan apakah itu tadi beneran ular atau aku salah lihat. pas beliau cek, ternyata memang ular, lebih besar dari ular yang waktu itu pernah masuk ke dapur kami juga. udah panik karena jam segini tetangga juga pada tidur, alhamdulillaah ularnya keluar sendiri begitu pintu dapur kami buka.

dapur kami memang berdekatan dengan kebun jati milik tetangga, dekat dengan pohon bambu jugaa jadi memang sudah biasa kalau ada ular begitu. dugaan kami, ularnya masuk ketika tetesan darahnya khalid masih di depan pintu dapur, dan pintunya kebuka ketika kami keliling ke rumah tetangga.

semoga Allaah senantiasa melindungi kita, di mana pun kita berada. dulu pernah ada juga kalajengking yang tiba-tiba muncul di kamar mandi. besaar, mas bas yang di dalem waktu itu, langsung teriak minta tolong diambilkan obat nyamuk biar beliau bisa keluar dari kamar mandi untuk ambil tongkat besi.

*menghela napas panjaaaang*

mari perbanyak syukur, atas segala sesuatu yang terjadi hari ini 🥰 baarakallaahu fiik 🫶🏻

(Visited 174 times, 1 visits today)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: