bismillaah, sekian lama tidak menulis di sini, akan ku coba dan ku paksa lagi untuk bercerita. sebab, aku tau, ini salah satu caraku meredam emosi.
di tahun 2020 aku mengalami banyak kejutan, baik yang menyenangkan, maupun yang menyedihkan. aku kehilangan beberapa orang yang ku sayang, juga kehilangan kucing kesayanganku, untuk selama-lamanya.
di tahun itu pula, aku iseng menjadi orang lain, dengan cara membuka jasa endorsement dan paid promote. dua hal yang baru ku sadari kalau bukanlah hal yang sesuai dengan tujuan utamaku membuat akun instagram, astaghfirullaah, semoga Allaah mengampuni dosa-dosaku 🥺
sudah, cukup. tidak semua hal perlu dimiliki di dunia ini, Allaah menegurku dengan cara sederhana. tidak ada angin, tidak hujan pula, malam itu aku mendapat konfirmasi dari dokter, bahwa ada kista sebesar 6cm di rahimku sehingga aktivitas sehari-hari menjadi cukup melelahkan, dan tentu ini berimbas pada konten media sosialku.
mulai saat itu, aku tidak lagi peduli dengan insight akun instagramku, followers berkurang banyak juga tidak masalah, yang ku pikirkan saat itu hanyalah istirahat.
istirahat; dari dunia yang bukan tujuanku, istirahat; dari hal-hal yang tidak ku bawa mati 🥺
pelan-pelan mulai memperbaiki, apa-apa yang harus diperbaiki. sebab, teguran ini datang ketika aku mulai jauh dari-Nya, ketika aku meninggalkan beberapa amalan rutinku, astaghfirullaah 🥺
pikirku saat itu; aku tidak mungkin hanya terus-terusan berdoa, meminta kesembuhan dari-Nya, tanpa melakukan amalan-amalan yang membuat-Nya cinta kepadaku.
berat jika langsung melakukan amalan-amalan yang ‘wow’, jadi… mulailah dengan yang sederhana.
dimulai dari menyederhanakan hati, pikiran, isi lemari, isi piring — yang akan berimbas pada isi perut. ketika semua itu lega, tidak sulit untuk bisa menikmati setiap gerakan shalat kita, biidznillaah.
ketika sudah mulai menikmati ibadah wajib kita, bisa mulai ditambah dengan yang sunnah, pelan-pelan saja. sedikit tapi rutin, insyaAllaah dimudahkan segala sesuatunya.
dari teguran sederhana berupa kista, aku mengambil banyak pelajaran; salah satunya adalah menyadari betul, bahwa tiada yang lebih berkuasa selain-Nya.
menurutku, pola hidupku ini sudah cukup sehat; hanya karena aku tidak bisa makan micin, tidak bisa kena minuman manis, tapi qaddarallaah ya kena juga. itu yang awalnya membuatku terkejut, tapi alhamdulillaah selalu diingatkan kalau ini ujiannya, hidup tidak selalu mulus, ini waktunya introspeksi diri.
di bulan selanjutnya, kista membesar jadi 7cm. terkejut bukan main, tapi aku tetap melanjutkan amalan-amalan yang sekiranya bisa membuat-Nya semakim cinta, lalu menghilangkan kistanya. bukankah hanya Allaah yang mampu mengendalikan apa yang ada di dalam rahim? 🥺
singkat cerita, di bulan selanjutnya, kista itu sudah hilang. hilang, tanpa jejak, rahimku sudah bersih, biidznillaah. senang, tapi ku malu. maluuu, apakah amalanku selama ini sudah cukup menarik perhatian-Nya? astaghfirullaah, semoga dengan dihilangkannya kista dari rahimku, aku bisa lebih semangat beribadah kepada Allaah 🥺
semoga, kondisi badan yang sehat ini benar-benar bisa kita manfaatkan untuk istiqomah di jalan-Nya.
pelajaran berharga yang kuambil dari tahun 2020, tidak perlu menjadi orang lain, dan harus selalu ingat dengan tujuan awal.
mari kita mulai kembali, posting hal-hal yang sekiranya bermanfaat untuk akhirat kita (beraat karena kadang masih tergoda untuk posting hal remeh tanpa faedah huhuhu) 🥺
semoga, cerita ini bisa diambil manfaatnya oleh teman-teman yang membaca, baarakallaahu fiik 🖤✨
— sampai bertemu di cerita-cerita selanjutnya 🌧️
Bismillah, bener banget. Terkadang waktu yang kita habiskan di social media banyak menyita perhatian kita dan tanpa kita sadari sedikit banyak mengubah diri kita. Jangan pernah lengah untuk selalu memohon pertolongan Allah, agar selamat dari tipu daya syaiton. Salam untuk Khalid 😀