sabar dengan segala tingkah lakunya
lalu sadar dengan segala keterbatasan kita.

ternyata, ketika Kira lahir, aku agak agak kurang sadar. termasuk soal nutrisi anak-anak, yang sebenernya udah diatur sama Allaah kan.
ceritanya, aku memohon kepada Allaah agar dimampukan, dan ditemenin terus ketika Kira udah lahir nanti. alhamdulillaah, dikabulkan. kami sekeluarga positif covid satu pekan setelah lahiran, beberapa saat setelah acara aqiqah selesai.
jadilah selama satu bulan pertama, aku nggak sendirian di rumah. ada yang nemenin sehingga aku bisa adaptasi dengan nyaman. eh ternyata terlalu nyaman!
ada yang ngajakin khalid main ketika kira nyusu. ada yang jagain kira ketika aku main sama khalid. nyaman, alhamdulillaah. tapi kebablasen karena aku jadi kurang kasih tummy time buat kira, padahal dah paham betapa pentingnya hal ituu, astaghfirullaah
ditambah waktu itu bapaknya cukup parah, jadi nggak bisa nengkurepin kira di dadanya, kayak khalid dulu. bener-bener kurang tummy time deeh. alhamdulillaah masih bisa dikejar bulan depannya.
oiya, saat positif covid aku langsung minum vitamin dan juga asi booster, ikhtiar supaya asiku tetap lancar, nutrisi untuk kira terjaga. tapi lagi-lagi aku masih khawatir, karena seringkali khalid ngajakin main ketika adiknya masih nyusu. di situlah sabar dan sadar harus tetap ada. saabaar karena khalid belum paham, sadar kalau nutrisi untuk kira sudah Allaah atur.
kira itu minumnya nggak sekuat khalid dulu, bahkan beberapa hari setelah dia lahir tuu maunya tiduuur terus, susah banget dibanguninnya. padahal dulu khalid nggak gitu, haha panik. tapi, atas izin Allaah, berat badan kira tetap naik, bagus, alhamdulillaah. kuasa Allaah yaa, karena di pikiranku kalau minumnya nggak sebanyak khalid, naiknya nggak sebanyak itu.
lanjut ketika kira mpasi, dalam bayanganku itu kalau anak kedua bakal lebih lahap. ya salahku sih yang terlalu berlebihan dalam membayangkan huhu, jadinya ketika kira nggak lahap aku sedih. padahal dia sedang berjuang tumbuh gigi, langsung dua yang bawah. beberapa pekan selanjutnya lahap, tapi kemudian susah lagi karena tumbuh gigi lagi, empat atas.
seringkali kita tu nggak sadar dengan kondisi anak, jadinya kurang sabar ketika menghadapi fakta yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. astaghfirullaah
alhamdulillaah kenal yang namanya nutrient dense food, jadi anak nggak perlu makan banyak, yang penting nutrisinya cukup. lagi-lagi, Allaah yang cukupkan nutrisinya. tetap bersyukur seberapa banyak makanan yang masuk, semoga Allaah mampukan kita untuk menyediakan makanan yang padat nutrisinya.

belajar lagi ya, ibuk.
khalid sudah tiga tahun sabar dan sadar nemenin ibunya belajar, kira juga turut meramaikan suasana hampir satu tahun ini. alhamdulillah ‘ala kulli haal
Semangat. Semoga Allah beri kemudahan selalu π€²πΌπ